Sudah lama aku
tidak bertemu dengannya. Bisa dikatakan aku bertemu dengannya saat masih duduk
di bangku Sekolah Dasar. Ia murid yang rajin, pandai, dan bahkan ia murid yang
sangat dikagumi oleh para guru. Saat kelas
empat, ia pindah sekolah ke Kalimantan dikarenakan mengikuti ayahnya bekerja.
Sempat di adakan
reuni teman SD, dan akupun bertemu dengannya kembali di acara tersebut. Dan pada
saat bertemu pun aku tidak sadar dan tidak mengetahui kalau ternyata orang yang
di sebelahku itu adalah Wika temanku. Dan disitulah kedua kalinya aku terakhir
bertemu dengannya.
Terdengar kabar
pada tanggal 23 April 2012 kawanku yang bernama Wika telah meninggalkan orang
terdekatnya untuk selama-lamanya. Aku mendapatkan info tersebut dari teman yang
lain, bahwa sempat dirawat di rumah sakit di daerah Cempaka Putih dikarenakan
penyakit epilepsi,dan ternyata beliau di opname hampir satu bulan lamanya.
Kamis, 19 April
2012 kawanku sempat mengajak aku untuk menjenguknya di hari sabtu tanggal 21
April 2012. Tetapi sudah pada hari yang
dijanjikan, tidak ada sedikitpun kabar dan balasan pesan dari kawanku. Hasrat
dan keinginanku untuk menjenguknya sangatlah tinggi. Namun apa daya, ternyata
cuaca di sabtu malam pun tidak mendukung. Hujan sangat deras di malam itu. Dan aku
pun hanya bisa menuggu kabar dari kawanku yang lain. Ternyata Allah berkehendak
lain.
Senin, 23 April
2012 ku buka alamat email ku, dan terdapat laporan dari salah satu jejaring sosial,
dan aku baca info dari kawanku. Ternyata info tersebut ialah info kepergian
teman dekatku untuk selama-lamanya. Dengan rasa ketidak percayaanku bahwa
beliau telah meninggal, akhirnya aku bertanya melalui pesan singkat kepada
temanku. Balasan pesan temanku pun menyatakan bahwa beliau telah menghembuskan
nafas terakhir di rumahnya.
Karena telatnya
informasi yang kudapatkan, serta tidak sempat waktu. Sampai-sampai aku tidak memiliki
kesempatan untuk melihatnya yang terakhir kali. Keesokan harinya, beliau
dimakamkan di Pontianak. Hal ini yang membuat rasa menyesalku karena tidak bisa
berta’ziah.
Malam harinya,
aku buka akun jejaring sosialku untuk mencari akun-nya. Dan akhirnya aku
menemukannya. Ternyata di akun jejaringnya banyak ungkapan kesedihan akan
kepergiannya. Dan aku hanya ingin melihat foto kenangan yang dimilikinya, tidak
beberapa lama kemudian aku menemukannya. Foto yang aku dapatkan adalah foto
yang mewakili pertemuanku dengannya. Karena di foto itulah aku duduk
bersebelahan dengannya.
Kesedihan sangat
menyelimuti hari-hariku karena kepergiannya.Semoga Allah menempatkanmu di
tempat yang sangat indah, di tempat yang terbaik, serta keluargamu selalu
diberi kesabaran, ketegaran, ketabahan. Amiin..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar