Berbagi kepada sesama atau menolong sesama, merupakan suatu hal bersifat mulia yang menurut saya benar-benar sangat positif bagi khalayak yang membutuhkan. Banyak hal yang bisa kita lakukan untuk dapat membantu sesama. contohnya donor darah.
Pernahkan kalian donor darah?
Apa pendapat kalian tentang donor darah?
Apa yang ada di pikiran anda ketika mendengar kata donor darah?
Bagaimana perasaanmu bisa mendonorkan darahmu untuk orang lain?
Khusus saya, donor darah itu merupakan suatu hal yang mengasyikan dan menyenangkan. Donor darah (transfusi darah) merupakan suatu proses pemindahan darah dari para pendonor yang sehat kepada penderita atau yang membutuhkan darah. Kalian dapat mendonorkan darahnya di tempat yang menyediakan fasilitas untuk mendonorkan darah, seperti di unit transfusi darah seperti PMI (Palang Merah Indonesia).
Semua orang di kalangan dewasa bisa untuk mendonorkan darahnya, namun tidak menutup kemungkinan ada yang tidak berani dan tidak bisa untuk mendonorkan darahnya. Hal itu mungkin karena faktor-faktor tertentu. Mungkin sebagian orang takut, baik takut karena proses pengambilan darahnya, takut karena jarum yang digunakan untuk pengambilan darahnya, atau takut karena banyak isu yang menyangkut akan donor darah. Ada yang tidak dapat mendonorkan darahnya karena ada penyakit tertentu. Hal itu juga yang pernah saya alami ketika membayangkan akan hal donor darah.
Namun, Donor darah merupakan niat yang sudah lama saya inginkan ketika saya masih bersekolah. Karena di sekolah sering mengadakan kegiatan rutin untuk donor darah sekolah. Istilah Donor Darah Sekolah sering disebut dengan “DORAS”. Namun, ada hal yang menghalangi saya untuk donor pada saat itu. Yaitu ketika pemeriksaan darah, dimana kadar Hemoglobin saya selalu kurang. Sampai lulusnya saya dari sekolah, saya belum bisa berpartisipasi untuk mendonorkan darah di sekolah. Tetapi saya selalu optimis, pasti suatu saat saya bisa berpartisipasi untuk mendonorkan darah saya untuk yang membutuhkan.
Di penghujung akhir tahun 2010, saya diminta oleh teman main saya dari kecil untuk menemaninya ke Unit Transfusi Darah tepatnya di PMI Jakarta untuk donor darah. Yang ada dalam benak saya, kenapa juga saya cuma menemani teman saya, kenapa tidak sekalian saja saya ikut mendonorkan darah saya.
Sesampainya di PMI, saya ikut mengisi formulir yang berisikan biodata diri yang harus diisi dengan lengkap. Kemudian lembaran itu diserahkan kepada petugas, dan berikutnya pengecekan kesehatan yang ditangani oleh dokter. Dokter meminta saya untuk pengecekan kesehatan seperti berat badan, tekanan darah, serta pengecekan kadar hemoglobin (pengambilan darah dengan disuntikkan di salah satu jari). Pengecekan kesehatan selesai, dan dokter menyuruh saya untuk menunggu hasilnya. Dan dokter menyampaikan, bahwa hasil pengecekan bagus, berat badan memenuhi, tekanan darah normal, dan kadar Hemoglobin pun bagus. Ini merupakan pertama kalinya saya bisa mendonorkan darah saya. Dan saya pun memasuki ruang tunggu.
Tidak lama kemudian petugas memanggil nama saya, dan saya memasuki ruang donor, dan ternyata di dalam ruangan itu banyak sekali yang sedang melakukan transfusi darah. Sempat terasa deg-degan karena ini baru pertamanya donor, namun saya berusaha untuk santai, dan nyaman.
Sebelum berbaring, pendonor diharuskan mencuci tangan sampai siku tangan hingga bersih dan kering. Kemudian saya berbaring, dan proses pengambilan darah pun berlangsung. Saat transfusi darah berlangsung, saya sempat berbincang sebentar dengan petugas.
Dan saya menanyakan kepada beliau, “saat ini golongan darah apa yang sangat-sangat diperlukan?”.
Petugas menjawab, “golongan darah O yang benar-benar sangat dibutuhkan, karena minim stock darah yang kami punya. Sebagian besar pendonor yang melakukan transfusi darah mempunyai golongan darah A, golongan darah B. Sedangkan setengah dari jumlah golongan darah A dan B, itu jumlah golongan darah AB. Sebenarnya banyak dari data pendonor yang memiliki golongan darah O, tetapi ketika pengecekan kesehatan tidak memungkinkan untuk melakukan transfusi darah”. Dan petugas pun bangun dari tempat duduknya.
Sesekali saya melihat timbangan darah, dan tidak lama kemudian alarm berbunyi menunjukkan bahwa sudah mencapai 250cc. Petugas menghampiri, dan melepaskan perangkat transfusi darah dari tangan saya. Transfusi darahpun selesai. Alhamdulillah, perasaan saya pun semakin senang.
Di lain hal, banyak yang beranggapan bahwa mendonorkan darah bisa membuat kita menjadi lemas, anggapan itu salah. Melainkan saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan bereaksi langsung dengan membuat penggantinya. Jadi, kita tidak akan mengalami kekurangan darah. Menurut Selain membuat tubuh memproduksi darah-darah baru, banyak manfaat yang dapat kita rasakan, diantara lainya :
- Mengetahui golongan darah,
- Menjaga kesehatan jantung,
- Meningkatkan produksi sel darah merah,
- Membantu penurunan berat tubuh,
- Mendapatkan kesehatan psikologis,
- Mendeteksi penyakit serius,
- Sekali menjadi Donor dapat menolong/menyelamatkan 3 orang pasien yang berbeda,
- Pendonor yang secara teratur Mendonorkan Darah (setiap 3 Bulan) akan menurunkan Resiko Terkena penyakit Jantung sebesar 30 % (British Journal Heart) seperti serangan jantung Koroner dan Stroke.
- Simbiosis mutualisme(Darah anda dapat menyelamatkan jiwa orang lain secara langsung),
Simbiosis mutualisme. Itulah yang akan kita rasakan jika kita melakukan donor darah, sebab setiap tetes darah yang kita sumbangkan tidak hanya dapat memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya.
Usia untuk pendonor bisa dilakukan ketika menginjak usia 17 tahun sampai usia maksimal 65 tahun. Cobalah untuk membiasakan dan memberanikan diri untuk mendonorkan darah. Pendonor bisa mendonorkan darahnya secara berkala setiap tiga bulan sekali. Donor darah tidak hanya akan memberikan perasaan yang senang karena dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif bagi kesehatan tubuh kita sendiri. Inilah yang saya rasakan ketika seusai mendonor. Di sisi lain, kita dapat mengambil hikmah dari donor darah. Donor darah dilakukan dengan ikhlas pasti lebih nyaman bila dibandingkan dengan yang terpaksa. Donor itu tidak membebani kita, dan donor itu bukan hanya untuk kepentingan sendiri, tetapi setetes darah yang kita sumbangkan sangat-sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan. Senangnya bisa membantu sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar