Home

Minggu, 18 Maret 2012

Beratap dan Beralaskan Kardus

Sore hari, seminggu yang lalu tepatnya di televisi. Salah satu stasiun televisi menyajikan acara bagaimana potret kehidupan sehari-hari dari sebuah keluarga yang bisa dibilang tidak berkecukupan/tidak mampu. Keluarga ini betempat tinggal di pedalaman daerah Bekasi. 


Entah apa yang menimpa keluarga mereka, sehingga sepasang kakek nenek yang tidak memiliki anak dan cucu setiap harinya harus merasakan kesusahan di hari tuanya. Bayangkan saja, untuk memenuhi kebutuhan perut yang lapar, mereka tidak bisa makan dengan makanan atau lauk yang layak dan enak. Mereka harus makan dengan makanan yang sudah tidak layak untuk dimakan. Makanan basi yang sudah tidak enak seharusnya dibuang, tetapi dimakan oleh mereka.  Mereka harus memakannya untuk mengisi perut mereka yang lapar.


Tidak hanya makanan yang tidak layak, untuk tempat tinggal yang layak pun mereka tidak punya. Rumah yang seharusnya melindungi mereka dari kepanasan, kehujanan, kedinginan, dan hal lainnya tidak dapat mereka rasakan di hari tua mereka. Mereka harus tidur, beristirahat serta melepas kelelahan mereka dengan tidur di samping kandang ayam. Kandang ayam itu dibangun di atas got (saluran air), sedangkan kakek nenek ini harus tidur di atas pondasi semen yang sengaja dibuat untuk menutup saluran dengan beratapkan dan beralaskan kardus.


Sungguh iba jika melihat kehidupan saudara-saudara kita lainnya yang serba tidak berkecukupan. Tidak seharusnya mereka merasakan seperti itu. Kakek yang sudah tidak bisa bekerja dikarenakan tidak bisa melihat, harus menerimanya dengan lapang dada akan kehidupannya yang sekarang. Sang nenek pun melayani kakek dengan penuh kasih saying meskipun sang kakek sudah tidak mampu untuk menafkahinya.Sungguh keluarga yang harmonis, meski mereka harus menjalani hidupnya dengan cara seperti itu.

Tidak ada komentar: