ALLAH mempergantikan siang dan malam. Sungguh pada yang demikian itu terdapat pelajaran besar bagi yang mempunyai penglihatan. (Q.S.An-Nur :44).
Tak diragukan lagi bahwa manusia dengan fitrahnya senang akan usia panjang. Kalau bisa, bahkan ingin hidup selama-lamanya. Tetapi sering kali kematian datang mendadak tanpa kita ketahui. Tidak hanya terhadap orang tua, tetapi juga sering terhadap pemuda yang sedang tumbuh atau bahkan terhadap seorang anak yang sedang lucu-lucunya. Seringkali kematian juga datang kepada mereka yang lagi mendapat proyek, yang pekerjaannya sedang menumpuk, yang programnya belum diselesaikan, dan sedang bersenang-senang dengan kekayaan atau kekuasaannya. Bahkan kematian juga datang kepada si miskin yang belum sempat menikmati hidup. Ajal kematian memang tidak kenal kompromi. Tetapi ketika ditanya tentang manusia yang paling baik, Rasulullah menjawab : “sebaik-baiknya manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya.” (HR.Tirmidzi).
Kebalikannya (mafhum mukholafahnya), manusia terburuk adalah yang panjang usianya dan jelek amal perbuatannya. Jadi yang terpenting adalah bagaimana membuat usia hidup itu bermakna dan berkualitas. Di sinilah manusia diberi kebebasan, sebagaimana sabda Nabi saw. : “Hiduplah semaumu, kamu pasti akan mati. Cintailah siapa saja yang kamu suka, kamu sendiri akan menjauhinya. Berbuatlah sekehendakmu, kamu pasti akan mendapatkan balasannya dan kamu sendiri yang bertanggung jawab.” (HR.Tabrani).
Nabi menyerukan kebebasan, tetapi sekaligus mengingatkan tentang balasan dan tanggung jawab pada lembaran sejarah hidup. Jangan sampai berumur panjang hanya berarti hitungan demi tahun, sementara sejarah hidupnya kosong sama sekali dari catatan amal perbuatan yang bersumber iman dan takwa.
Seperti dinyatakan Nabi SAW : Harga atau kedudukan seseorang tergantung amal dan ketakwaannya. Seperti mendorong sebanyak mungkin budaya hidup ke arah kebaikan, menolong sesama dari kesengsaraan, mengangkat atau membebaskan orang dari penganiayaan, membela suatu kebenaran dan keadilan, ikhlas dan tekun dalam bekerja serta perbuatan lain yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
Apabila umur manusia itu terbatas, bagaimana akan dapat memanjangkan usianya?
Tentu hanya dengan memperbanyak amal ibadah kepada Allah serta berbuat baik kepada sesama makhluk. Di sinilah, maka siapa saja yang diberkahi umurnya, apakah panjang atau pendek, ia akan mendapat karunia Allah yang tak dapat dibayangkan kenikmatannya dan jasanya akan dikenang sepanjang masa.
Wallahu'alam bisshawab.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar