Home

Rabu, 29 September 2010

Manajemen Proyek dan Resiko

Manajemen proyek adalah cara mengorganisir dan mengelola sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek.Hal pertama yang harus dianggap sebagai manajemen proyek adalah bahwa proyek ini diantarkan dengan batasan yang ada. Hal kedua adalah kemungkinan terbaik distribusi sumber daya. Manajemen proyek adalah seni mengontrol baik hal selama proyek, dari sejak dimulai sampai selesai

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancama, suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk penilaian resiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.

Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan risk manajemen melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).

Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi

  • Risiko Operasional
  • Risiko Hazard
  • Risiko Finansial
  • Risiko Strategik

Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.

Contoh manajemen resiko diantaranya adalah :

1. Manajement Resiko Proyek Pengembangan Perangkat Lunak Mybiz 2 di Software House ABC

Dalam proses pengembangannya, seringkali Software House ABC harus menghadapi resiko atau masalah yang sifatnya tidak terduga. Resiko yang muncul akan menghambat jalannya proses pengembangan perangkat lunak. Metode yang digunakan untuk mengatasinya selama ini bersifat reaktif atau hanya akan direncanakan jika resiko sudah benar-benar terjadi. Karenanya Software House ABC membutuhkan sebuah metode manajemen resiko khususnya untuk proyek MyBiz 2 ini. Penelitian ini dilakukan berdasarkan metodologi manajemen resiko proyek pengembangan perangkat lunak yang ada dan dilakukan melalui lima tahap yaitu tahap perencanaan manajemen resiko, tahap identifikasi resiko, tahap analisa resiko, tahap perencanaan respon resiko, dan tahap pengawasan dan kontrol resiko. Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan manajemen resiko sesuai dengan metodologi yang ada pada proyek MyBiz 2. Hasil yang diharapkan dari penelitian adalah dokumentasi penerapan manajemen resiko proyek pengembangan perangkat lunak MyBiz 2 di Software House ABC.

2. Manajemen Resiko di Institut Teknologi Sepuluh November

Risiko yang tidak teridentifikasi dan terkendali dapat menghambat pencapaian tujuan ITS dan mengganggu kestabilan sistem pendidikan tinggi. ITS sebagai lembaga pendidikan tinggi dan penghasil sarjana-sarjana teknik terbesar di Jawa Timur juga memiliki berbagai macam risiko. Semua kesulitan, hambatan, masalah dan ketidakpastian yang timbul akan diidentifikasi sebagai risiko yang kemudian akan dikelola dalam manajemen risiko. Selama ini belum pernah dilakukan penelitian mengenai manajemen risiko dilingkungan ITS. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan pengelolaan risiko pada bidang : Operasional Pendidikan (Akademik) dan Finansial (keuangan) yang merupakan usaha untuk mengetahui, menganalisis dan mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Manajemen Risiko yang bersumber dari The Australian New Zealand Risk Management Standard (AS/NZS 4360:2004) dengan elemen elemen pokok : menetapkan ruang lingkup (konteks), mengidentifikasi risiko, melakukan analisis dan evaluasi terhadap risiko untuk mendapatkan level risiko. Dari level risiko yang didapatkan, kemudian ditentukan penanganannya agar risiko dimasa mendatang dapat dikurangi dampak dan tingkat peluangnya. Terdapat 3 kejadian risiko yang berhasil diidentifikasi adalah Risiko kurangnya kualitas input mahasiswa, risiko kurangnya kualitas output mahasiswa (lulusan) dan risiko tidak disetornya dana PNBP. Risiko dengan level Extreme Risk adalah kategori untuk risiko kualitas input dan risiko dana PNBP, sedangkan risiko kualitas output termasuk kategori Medium Risk.

3. Identifikasi Dan Mitigasi Resiko Berkaitan dengan Total Productive Maintenance (TPM) dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Resiko

PT Unilever Indonesia, Tbk sebagai perusahaan multinasional dengan kapasitas produksi yang tinggi pertahunnya, menerapkan Total Productive Maintenance (TPM) agar dapat menjadi perusahaan kelas dunia baik dalam hal produksi, maintenance, maupun kualitas. Akan tetapi nampaknya penerapan itu belum dapat memaksimalkan efektivitas peralatannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi resiko yang berkaitan dengan penerapan TPM dengan efektivitas peralatan sebagai titik utamanya. Penyebab nilai efektivitas peralatan ini akan dilihat melalui indikator kinerja (KPI) pada pilar-pilar yang diterapkan untuk mendukung penerapan TPM. Selain itu cause effect diagram juga digunakan sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi resiko dan segala penyebabnya. Setelah semua resiko teridentifikasi, akan dilakukan analisis, evaluasi, serta langkah mitigasi pada resiko tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah prioritas resiko yang perlu diwaspadai oleh perusahaan beserta langkah mitigasi yang diperlukan untuk menangani resiko tersebut. Adapun mitigasi yang dihasilkan disini adalah kontrol, menghindari, atau mentransfer resiko tersebut.


http://www.wikipedia.com

http://wartawarga.gunadarma.ac.id

Tidak ada komentar: