Home

Minggu, 13 Februari 2011

Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)

Kelas : 2KB04
Kelompok :
  • Adnan Habib Laode (22109825)
  • Bayu Prasetyo W (26109013)
  • Firdaus Okta Utama (26109568)
  • Novan Pratama (26109604)
  • Tuti Alawiyah (25109743)

1. Apa yang mendasari munculnya studi Interaksi Manusia dan Komputer !


Istilah Interaksi Manusia dan Komputer (IMK- Human Computer Interaction/ HCI) baru digunakan secara luas beberapa belakangan ini. Studi ini telah dimulai dari saat perang dunia kedua dengan munculnya keperluan untuk menghasilkan persenjataan yang efektif sehingga dipelajari interaksi manusia dengan mesin. Hal ini kemudian mendorong munculnya ketertarikan para peneliti dibidang ini dan membentuk suatu perkumpulan peneliti bidang ergonomi (
Ergonomics Research Society).

Ergonomi menitikberatkan pada karakteristik fisik mesin dan sistem, dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi kinerja user. Human factor (faktor manusia) meliputi studi tentang manusia dan tingkah lakunya dalam menggunakan mesin, alat-alat teknologi dan sistem dalam menyelesaikan tugas. Kedua bidang ini memperhatikan kinerja user dalam konteks semua jenis sistem, apakah itu komputer, mekanik atau manual.

Bidang lain yang mempengaruhi studi interaksi manusia dan komputer adalah ilmu teknologi informasi, yang membahas teknologi dan memperhatikan dan manipulasi informasi dalam suatu organisasi.

Dalam lingkup Interaksi Manusia dan Komputer, terdapat :
  1. User adalah individual user, sekelompok user yang bekerja bersama, atau juga sekumpulan user dalam suatu organisasi, masing- masing menghadapi sebagian dari tugas atau prosesdan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan menggunakan teknologi.
  2. Komputer adalah teknologi dari dekstop sampai sistem komputer besar, sistem pengontrolan proses atau sistem embedded. Sistem ini mencakup non komputer, termasuk orang.
  3. Interaksi adalah komunikasi antara user dengan komputer, dapat secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi langsung melibatkan dialog dengan umpan balik (feedback) dan kontrol selama pelaksanaan tugas/kerja. Komunikasi tidak langsung berupa background proses atau proses batch.

2. Jelaskan mengenai disiplin ilmu apa saja yang terlibat dalam IMK dan keterlibatannya !

IMK melibatkan desain, implementasi dan evaluasi sistem interaktif dalam konteks tugas tugas dan pekerjaan user. IMK merupakan subyek multi disiplin yang melibatkan berbagai bidang ilmu. Desainer sistem interaktif yang ideal harus memiliki keahlian dibidang seperti :
  • Psikologi dan ilmu kognitif yang memberikan dasar pengetahuan mengenai persepsi user, kognitif, kemampuan memecahkan masalah.
  • Ergonomi yang memberikan dasar pengetahuan mengenai kemampuan / karakteristik fisik user.
  • Sosiologi yang membantu pemahaman mengenai konsep interaksi secara luas.
  • Ilmu komputer dan teknik rekayasa untuk membangun teknologi yang dibutuhkan.
  • Bisnis yang memberikan pengetahuan agar mampu memasarkan hasil.
  • Desain Grafis agar mampu untuk menghasilkan presentasi yang efektif mengenai interface.
  • Tecnical Writing agar mampu membuat manual.

3. Berikan kesimpulan apa itu IMK dari pernyataan no 1 dan 2 !

IMK merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana user bisa berinteraksi atau dengan kata lain user dapat menjalankan mesin, yang dipadukan dengan adanya disiplin ilmu yang terlibat dalam IMK dan konsep-konsep tersebut tertuju pada sasaran yaitu multidisiplin tapi praktis. Kita berkonsentrasi pada ilmu komputer, psikologi, dan konsep kognitif dan pengaplikasiannya pada desain, sedangkan untuk bidang atau ilmu disiplin lainnya hanya sebagai masukkan jika diperlukan. Dapat disimpulkan bahwa IMK terkait dengan suatu sistem interaksi/interface dengan baik serta mampu memenuhi kebutuhan tugas user. Dengan kata lain merupakan perpaduan seni dan sains secara menyeluruh.


Referensi :
  • Dewi A.R dan Ida Ayu.2007. Teori Dasar Interaksi Manusia dan Komputer. Penerbit Gunadarma
  • www.google.com
  • id.wikipedia.org
  • jauari88.wordpress.com

Sabtu, 12 Februari 2011

Melindungi Wanita

Yang terbaik diantara kamu adalah yang terbaik terhadap wanita-wanitanya (Nabi Muhammad SAW)

Peristiwa sejarah, 13-14 Mei 1998, antara lain diwarnai kekerasan dan perkosaan terhadap kaum wanita, khususnya dari kalangan suku Tionghoa.

Menarik dari kejadian itu, pemerintah perlu membentuk komite Nasional untuk Perlindungan wanita. Komite ini dimaksudkan tidak saja bekerja untuk mengusut tuntas kejadian yang timbul, melainkan juga perlu untuk mengantisipasi dan merekomendasi hal-hal penting di sekitar perlindungan hak-hak wanita pada umumnya di masa depan.

Di tengah-tengah catatan panjang tentang kekejaman dan kekerasan, kecintaan terhadap agama dan kebenaran tetap merupakan modal terpenting bagi kita untuk optimis dapat memperbaiki keadaan. Termasuk melawan setiap agresi perendahan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan, yang dianugerahi kemungkinan - kemungkinan tanpa batas untuk merealisasi kebebasan dirinya.

Tema hak asasi dalam islam bukanlah hal yang baru karena dibangun bersamaan dengan keyakinan bahwa Allah adalah Pencipta yang memberi hak-hak manusia sebagai wakil-Nya (khalifah di bumi). Justru karena hak-hak manusia itu bersumber dari Tuhan, maka tak seorang penguasapun, pemerintah, majelis , para ahli, atau siapapun yang boleh membatasi atau melanggarnya secara tidak sah. Bahkan, sebaliknya merupakan kewajiban agama yang dibebankan kepada pemerintah dan masyarakat untuk melaksanakannya baik secara harfiah maupun dalam semangat moral hablum minan-nas.

Dalam semangat ini, Islam menekankan kaum beriman untuk menjaga perasaan orang lain, menghindari insiden dan perkataan yang menyakitkan, menolong satu sama lain, mengunjungi orang yang sedang sakit, menolong orang yang miskin, membantu orang yang membutuhkan dan cacat, merasa simpati dengan oran yang terkena musibah, memelihara anak yatim dan janda, memberi makan yang lapar, memberi pakaian yang telanjang, dan untuk meenolong orang yang tak punya pekerjaan dengan mencari kerja.

Islam menginginkan seluruh manusia menjadi masyarakat yang adil dan sejahtera, dan bukan hanya kelompok kecil saja yang menikmati kekayaan denagn bermewah-mewah. Karena itu, terdapat ,mereka yang berlebih tidak boleh exclusif bahkan harus cepat tanggap akan kebutuhan orang-orang lainnya, mau mengorbankan sebagian dari kepentingan pribadinya demi kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan lepas dari egoisme. kerakusan, ketidak adilan, serta kekerasan sosial.

Meskipun agak bersifat khusus, kita meyakini bahwa perlindungn wanita yang terbaik sesungguhnya terkait erat dalam semangat pelaksanaan hablum minan-nas tersebut. Gerakan-gerakan wanita paling memahami hal ini bahwa dalam semua keadaan kaum wanitalah yang pertama-tama akan menerima akibat dari krisis sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Oleh karena itu dalam jangka panjang kehadiran Komite Nasional untuk Perlindungan Wanita akan sangat bermanfaat untuk menampung berbagai persoalan yang timbul dalam masyarakat wanita yang berkaitan dengan hak-hak perlindungannya.


Sumber : Buku Setetes Hikmah, 23 juli 1998
Karangan : Dra. Hj. Tutty Alawiyah AS